Penilaian akhir semester 2018
SEJARAH KEPRAMUKAAN
-Pramuka adalah istilah yang hanya digunakan di Indonesia, sedangkan di dunia dikenal dengan Scout. Gerakan yang juga disebut dengan Scouting atau juga Scout Movement ini memiliki tujuan untuk mengembangkan perkembangan pemuda baik secara fisik, mental maupun spiritual.
Sejarah Pramuka di dunia sendi bermula pada 25 Juli 1907 saat Lord Robert Baden Powell pada saat itu sebagai Letnan Jenderal tentara Inggris untuk perdana mengadakan perkemahan pramuka di Pulau Brown Sea, Inggris selama 8 hari.
Setelah itu pada tahun 1908 Baden Powell menulis sebuah buku tentang prinsip dasar kepramukaan “Scouting for Biys” yang memiliki arti Pramuka Untuk Anak Laki-laki. Di tahun 1912 dengan bantuan dari adik perempua Baden Powell yang bernama Agnes, maka terbentuklah pramuka untuk perempuan dengan sebutan “Girls Guides”.
Organisasi kepramukaan perempuan ini dilanutkan oleh istri Baden Powell. Setelah itu pada tahun 1916 didirikanlah kelompok pramuka siaga dengan nama CUB (Anak Serigala). Pedoman kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan pada sebuah buku yang memiliki judul “The Jungle Book” karangan Rudya Kipling.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1918, Baden Powell kembali membentuk Rover Scout, yaitu organisasi untuk pemuda yang sudah berusia 17 tahun. Berselang 4 tahun setelah itu tepatnya pada tahun 1922, Baden Powell menerbitkan buku yang berjudul “Rovering To Success”, buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju pantai yang bahagia.
Pada tahun 1920, merupakan tahun yang paling berpengaruh dalam sejarah pramuka, dimana pada ditahun tersebut merupakan untuk pertama kalinya diadakan Jambore di dunia. Selain itu pada tahun tersebut juga dibentuk Dewan Internasional pramuka yang beranggotakan 9 orang biro dan biro berpusat di London.
Biro pramuka putra dunia mempunyai lima kantor wilayah yaitu di negara Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan untuk putri mempunyai lima kantor pusat sekretariat di London dan biro kantor wilayah di Amerika latin, Asia pasifik, Arab dan Eropa.
Jambore Dunia pertama dilaksanakan Olympia Hall, London. Pada kegiatan tersebut diudang juga peserta dari 27 negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu sedunia (Chief Scout of The World).Tahun 1924 ke II, jambore dilaksanakan di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 ke III jambore dilaksanakan di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 ke IV jambore dilaksanakan di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 ke V jambore dilaksanakan di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 ke VI jambore dilaksanakan di Moisson, Prancis
Tahun 1951 ke VII jambore dilaksanakan di Salz Kamergaut, Austria
Tahun 1955 ke VIII jambore dilaksanakan di Sutton Park, Sutton coldfild, Inggris
Tahun 1959 ke IX jambore dilaksanakan di Makiling, Philipina
Tahun 1963 ke X jambore dilaksanakan di Marathon, Yunani
Tahun 1967 ke XI jambore dilaksanakan di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 ke XII jambore dilaksanakan di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 ke XIII jambore dilaksanakan di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 ke XIV jambore dilaksanakan di Neishaboor, Iran (tetapi dibatalkan)
Tahun 1983 ke XV jambore dilaksanakan di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 ke XVI jambore dilaksanakan di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 ke XVII jambore dilaksanakan di Korea Selatan
Tahun 1995 ke XVIII jambore dilaksanakan di Belanda
Tahun 1999 ke XIX jambore dilaksanakan di Chili, Amerika Serikat
Tahun 2003 ke XX jambore dilaksanakan diThailand
Sejarah Pramuka Indonesia
Sejarah pramuka di Indonesia tidak lepas berasal dari Gagasan Baden PowelI yang merupakan Bapak Pandu sedunia. Lord Robert Baden-Powell Of Gilwell menuliskan pengalaman didalam pembinaan remaja di negara lnggris, yang kemudian tumbuh berkembang jadi gerakan kepanduan (kepramukaan).
Ide cemerlang Baden-Powell yang ditulis didalam buku Scouting for Boys menyebar ke bermacam negara, juga ke Netherland (Belanda) bersama nama “Padvinder”. Oleh orang Belanda, gagasan itu dibawa ke Hindia Belanda (Indonesia) yang merupakan wilayah jajahannya.
Sejarah sudah mencatat bahwa gerakan pramuka (kepanduaan) ikut berperan aktif didalam kongres pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang mencetuskan sumpah pemuda sehingga kepanduan Indonesia semakin berkembang. K.H. Agus Salim mencetuskan gagasan untuk mengganti Padvenders bersama nama Pandu atau kepanduan setelah ada larangan Pemerintah Hindia Belanda gunakan arti Padvindery.
gerakan pramuka indonesia
Setelah kemerdekaan Indonesia, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia di Solo pada tanggal 28 Desember1945 yang merupakan hanya satu organisasi kepanduan Indonesia bersama ketentuan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947.
Pada awal th. 1950, banyak bermunculan organisasi-organisasi kepanduan sehingga Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, mengganti ketentuan Nomor 93/Bhg.A, Tanggal 1 Februari 1947 bersama Keputusan Nomor 23441/ Kab, Tanggal 6 September 1951. Hal ini terlalu mungkin organisasi kepanduan lain tak sekedar Pandu Rakyat Indonesia.
Pada tanggal 16 September 1951, terbentuklah IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) yang diterima jadi anggota Internasional Conference (Organisasi Kepanduan Sedunia) mewakili Indonesia masuk didalam Far East Regional Scout Officer pada th. 1953.
Pada tahun. 1954, terbentuklah organisasi POPPINDO (Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia) dan PKPI (Kepanduan Putri Indonesia) yang melebur jadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Dalam kurun pas 1950-1960 banyak organisasi kepanduan tumbuh di Indonesia. 100 organisasi kepanduan yang terhimpun didalam tiga federasi organisasi, yakni IPINDO, POPPINDO dan PKPI. Oleh karena itu, Presiden Soekarno mengimbuhkan amanat pemimpin pandu di Istana Merdeka pada tanggal 9 Maret 1961.
Presiden Soekarno memperlihatkan pembubaran semua organisasi kepanduan di Indonesia dan kemudian meleburnya jadi organisasi baru yang bernama Gerakan Pramuka bersama simbol tunas kelapa.
Dengan pertolongan Perdana Menteri Ir. Iuanda, maka perjuangan membuahkan Keppres No. 238 Tahun 1961 perihal Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs. Presiden RI Ir. Juanda karena Presiden Soekarno tengah mampir ke Jepang.
Akhirnya Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 bersamaan bersama Presiden Republik Indonesia menganugerahkan panji-panji sebagai penghargaan keikutsertaan para pandu didalam berjuang isi kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak itulah, pada tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai Hari Pramuka.
Berdasarkan Surat Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka th. 1988 di Dili, Timor-Timor nomer 10/MUNAS/88 perihal Bapak Pramuka, Sri Sultan Hamengku Buwono IX Raja Kesultanan Yogyakarta (Gubernur Yogyakarta) dan juga Wakil Presiden Indonesia yang ke dua antara 1973—1978 dan dulu menjabat sebagai Ketua Kwartir Gerakan Pramuka adalah Bapak Pramuka Indonesia.
Komentar
Posting Komentar